Friday, September 6, 2013

Batik Print - Langkah maju dalam proses industrialisasi

Batik print adalah nama umum yang diberikan pada kain yang memadukan pola batik tanpa benar-benar menggunakan teknik pencelupan menggunakan malam/lilin. Ini merupakan langkah maju dalam proses industrialisasi, mengurangi biaya batik dengan cara melakukan produksi-masal pola batik secara berulang, sebagai praktek standar yang digunakan dalam industri tekstil di seluruh dunia.

Dengan menggunakan batik print, pola dan warna batik menjadi standar dan menjadikan batik jauh lebih terjangkau.

Seragam Batik - motif batik seragam, desain beraneka ragam

Dalam rangka melestarikan budaya bangsa, melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/87/M.PAN/8/2005, pemerintah mewajibkan pegawai negeri berpakaian batik atau khas daerah yang bersangkutan setiap hari Jum’at. Selanjutnya Peraturan Menteri tersebut diikuti pula oleh banyak perusahaan swasta sebagai himbauan untuk menggunakan pakaian batik setiap hari Jum’at.
Untuk alasan kebersamaan, beberapa perusahaan malah mendorong karyawannya untuk menggunakan seragam batik. Kebutuhan ini diakomodasikan oleh Batik Constantine dengan menyediakan seragam batik dengan menggunakan batik print.
Pada beberapa perusahaan yang telah ditangani oleh Batik Constantine, seragam batik dibuat dengan menggunakan motif yang seragam, akan tetapi desain dibuat sesuai dengan permintaan masing-masing karyawan. Ada juga perusahaan yang membedakan desain batik yang dibuat berdasarkan divisi perusahaan.
Batik Constantine menangani pembuatan batik dengan ukuran standar ataupun dengan ukuran khusus. Batik Constantine menggunakan standar jahitan butik, dengan proses kontrol kualitas yang baik.

Batik - Industrialization of Technique

The application of wax with a tjanting tool is done with great care and therefore is very time-consuming. As the population increased and commercial demand rose, time-saving methods evolved. Other methods of applying the wax to the fabric include pouring the liquid wax, painting the wax with a brush, and putting hot wax onto pre-carved wooden or copper block (called a cap or tjap) and stamping the fabric. The tjanting is used like a pen on the cloth.
The invention of the copper block (cap) developed by the Javanese in the 20th century revolutionized batik production. By block printing the wax onto the fabric, it became possible to mass-produce designs and intricate patterns much faster than one could possibly do by using a tjanting.
Batik print is the common name given to fabric that incorporates batik pattern without actually using the wax-resist dyeing technique. It represents a further step in the process of industrialization, reducing the cost of batik by mass-producing the pattern repetitively, as a standard practice employed in the worldwide textile industry.
At the end of 2012, PT. Pelindo IV Makassar, a batik printing company, made a batik which extends 3046 meters. They needed 600 people to stretch it along the Soekarno-Hatta Harbor. It breaks the Indonesian Museum Record (Muri) and as well became the longest batik.

Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Batik

Budaya Batik

 Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
 
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Batik